gulma

gulma
gulma

Senin, 29 Desember 2014

Ilmu Gulma dan Pengelolaannya “Manfaat Gulma sebagai Pakan Ternak”

Tugas Kelompok
Ilmu Gulma dan Pengelolaannya
“Manfaat Gulma sebagai Pakan Ternak”

Disusun oleh:
KELOMPOK I
Juharni
D1B1 12 071
Herdy Suparmanto
D1B1 10 035
Nurjan
D1B1  10 003
Megawati
D1B1 10 019
Nurul Isra Rusman
D1B1 12 083
I Made Sulawijaya
D1B1 10 043
Jayanti Alna
D1B1 09 005
Dewi Darti
D1B1 10 011
La Ode Rusdi
D1B1 08 151
La Hiro Hiko
D1B1 10 113
Muh. Herry S.
D1B1 09 021
Jumardin Latif

Syahrir Syahrudin
D1B1 09 055
Haryadi Priyono





Dosen Pembimbing
Dr. Halim, S.P., M.P
19731028 200312 1 002


JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Gulma berdasarkan definisi subjektifnya dapat diartikan sebagai tumbuhan yang tidak dikehendaki manusia karena tumbuh di tempat yang tidak diinginkan dan mempunyai pengaruh negatif terhadap manusia baik secara langsung ataupun tidak langsung. Keberadaan gulma tidak dikehendaki karena gulma mempunyai daya kompetisi yang tinggi (ruang, air, udara, unsur hara) terhadap tanaman yang dibudidayakan, sehingga mengganggu pertumbuhan dan menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen tanaman budidaya. Selain itu, gulma sering menjadi inang sementara dari penyakit dan parasit tanaman dan menghambat kelancaran aktivitas pertanian.
Gulma yang menimbulkan sifat merugikan bagi manusia menyebabkan dimanapun gulma tumbuh selalu dicabut, disiang dan bahkan dibakar. Namun selain memberikan pengaruh negatif, tanaman yang tergolong gulma juga mampu memberikan pengaruh positif. Keuntungan tersebut antara lain mampu menyerap unsur hara tanah pada lapisan yang sangat dalam atau dapat berfungsi sebagai pemompa unsur hara dari lapisan yang dalam ke permukaan sehingga dapat tersedia bagi tanaman budidaya, berfungsi sebagai perangkap parasit tanaman (preferensinya), sebagai habitat musuh alami hama (sebagai sumber pengayaan spesies), mencegah timbulnya erosi, sumber pakan ternak, sumber obat tradisional, bahan pestisida alami, sebagai tanaman hias, sebagai bahan sayuran bagi manusia dan sebagai bahan baku biogas. Hal tersebut dapat terjadi apabila gulma dikelola dengan benar dan optimal, serta akan memberikan manfaat dan meningkatkan produktivitas lahan.
Yasin et al.(1993) mendapatkan kandungan N, P, dan K pada gulma jenis rumput V. zizanoides masing-masing sebesar 1,23; 0,13; dan 2,43%. Bourlang et al. (1992) melaporkan bahwa gulma jenis rumput seperti akar wangi (Vetivera zizanoides) dapat digunakan untuk konservasi tanah dan daun yang muda untuk pakan ternak. Bahar dan Abidin (1992) melaporkan bahwa sisa penyiangan gulma dapat menjadi media penyimpan unsur hara. Di samping itu, beberapa jenis gulma dapat dimanfaatkan sebagai mulsa atau untuk membuat kompos dengan status ketersediaan hara sedang sampai tinggi.
Berdasarkan kenyataan ini, pengelolaan gulma perlu diarahkan agar gulma tidak selalu diasumsikan dapat menurunkan dan merugikan produktivitas lahan, tetapi di sisi lain dapat memberikan nilai tambah dan keuntungan bagi beberapa aktivitas makhluk hidup. Secara khusus dalam makalah ini akan dijelaskan pemanfaatan gulma sebagai pakan ternak pada berbagai jenis lahan.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
            Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengidentifikasi jenis gulma yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak pada berbagai jenis di lahan. Kegunaan makalah ini yaitu untuk menambah ilmu dan wawasan penulis mengenai gulma, yang mana gulma tidak selalu memberikan dampak negatif tetapi juga dampak positif.


















BAB II
PEMBAHASAN
(Aspek Pemafaatan Gulma)
Beberapa sifat umum dari gulma adalah mempunyai kemampuan menyesuaikan diri (adaptasi) yang kuat dan mempunyai daya persaingan yang tinggi. Sifat-sifat lain yang sering dimiliki oleh gulma antara lain dapat menghasilkan biji dalam jumlah yang banyak, cepat berkembang biak dan sifat dorman (masa istirahat) yang panjang. Seiring perkembangan teknologi pertanian, terdapat banyak faktor yang secara langsung atau tidak langsung dapat memacu pertumbuhan gulma, misalnya penanaman dalam barisan, jarak tanam yang lebar antara barisan tanaman, monokultur, pemupukan, penggunaan alat-alat besar dalam mekanisasi, dan pengairan. Sehingga dengan makin intensifnya penanaman dan majunya teknologi pertanian, masalah gulma tidak akan semakin ringan, tetapi cenderung akan semakin berat.
            Gulma menimbulkan kerusakan dan kerugian pada jika hidup pada tanaman yang dibudidayakan karena keunggulannya dalam bersaing untuk memperoleh air, unsur hara, sinar matahari dan ruang tumbuh. Dalam hal ini pada awalnya gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang tidak diinginkan yang tumbuh diantara tanaman yang dibudidayakan. Gulma biasanya menimbulkan banyak kerugian baik dari aspek kuantitas maupun kualitas tanaman yang dibudidayakan. Namun, jika dilihat dari aspek lain, gulma juga dapat memberi keuntungan dilihat dari jenis pemanfaatannya diantaranya pemanfaatan gulma sebagai pakan hijauan ternak, obat-obatan, pestisida nabati, sebagai mulsa dan pupuk.
            Jenis-jenis gulma yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak yaitu:
1. Rumput Belulang Eleusine indica (L.) Gaertn
Habitat jenis rumput belulang ini tumbuh liar, biasanya di lapangan atau pinggir-pinggir jalan. Namun sering pula dijumpai di berbagai tanaman budidaya  misalnya budidaya tanaman tumpang sari jagung dan kacang tanah. Gulma ini memiliki sedikit bulu halus, akar sangat kuat, dapat tinggi sampi 50 cm.

Klasifikasi gulma
Kingdom   : Plantae
Divisio      : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida (berkeping satu)
Ordo         : Poales
Famili      :  Poaceae 
Genus      :  Eleusine 
Spesies    : Eleusine indica (L.) Gaertn


2. Cyperus kyllingia Endl.
Klasifikasi
Kingdom  : Plantae
Divisio     : Magnoliophyta
Kelas       : Liliopsida
Ordo       :  Cyperales
Famili     :  Cyperaceae 
Genus     : Cyperus
Spesies   : Cyperus kyllingia Endl.


3. Babadotan  (Ageratum Conyzoides)
Babadotan  (Ageratum Conyzoides) ialah gulma famili Asteraceae/Compositae yang umbuh di sawah-sawah, ladang, semak belukar, halaman kebun, tepi jalan, tanggul, dan tepi air. Jenis gulma satu musim. Tanaman ini selain menggangu tanaman budidaya juga dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida
4. Cyperus rotundus L
Cyperus rotundus L ialah gulma famili Cyperaceae. Rumput teki hidup secara koloni,  berupa herba, merupakan tanaman perennial/tahunan, dengan akar berserat yang biasanya  tumbuh 7-40 cm dan mereproduksi secara luas oleh rimpang dan umbi-umbian. Gulma jenis ini tumbuh di lahan pertanian yang tidak terlalu kering (tanahnya tidak berbencah-bencah), di ladang, kebun. Selain sebagai gulma, rumput teki dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan sebagai obat yang dimanfaatkan umbinya.
Manfaat Cyperus embuatan havermout yang dicampur dengan gandum. Minyak dapat dihasilkan dari ekstrak umbi, dimasa lalu digunakan untuk membuat sabun. Batang yang sudah kering dapat digunakan untuk membuat tikar dan anyaman. Umbi dan bagian-bagian yang ada di atas tanah juga dimanfaatkan sebagai makanan ternak. Tumbuhan tersebut juga digunakan sebagai perangsang dan sebagai pengurang rasa sakit di Asia dan Afrika.
5. Rumput grinting (Cynodon dactylon Pers)
Cynodon dactylon Pers ialah gulma famili Poaceae (suku rumput-rumputan). Gulma ini mampu hidup lebih dari dua tahun atau hidupnya tidak ada batasanya. Dalam  pertumbuhannya sangat toleran terhadap kesuburan tanah yang rendah tetapi tidak toleran terhadap naungan. Tumbuh paling baik pada tanah berdrainase baik tetapi toleran terhadap banjir yang berkepanjangan. Rumput ini paling disukai hewan ternak, dan dipakai juga untuk mengendalikan erosi dan sebagai rumput tanah.


6. Semak Bunga Putih (Chromolaena odorata)
Pemanfaatan Semak Bunga Putih (Chromolaena odorata) dalam Ransum sebagai pakan ternak mempunyai potensi yang tinggi untuk meningkatkan pertambahan bobot badan pada ternak dan memberikan keuntungan secara ekonomis serta juga bermanfaat dalam konsentrat pakan ternak sebagai konsumsi dan pertambahan bobot badan serta menghasilkan konversi pakan.
Klasifikasi ilmiah dari semak bunga putih (Chromolaena odorata)
Kingdom         : plantae
Diviso              : Magnoliohyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub-kelas         : Asterales
Familia            : Asteraceae
Genus              : Chromolaena
Spesies            : Chromolaena odorata
Gambar 6. Chromolaena odorata
Disamping efek mematikan pada beberapa jenis OPT, gulma ini ternyata memiliki kandungan protein cukup tinggi yang dapat dimanfaatkan dalam campuran pakan ternak. Sesuai pernyataan Marthen, (2007), C. odorata mengandung protein (21-36%), alanine (4,03%), arginine (4,96%), glysine (4,61%), lysine (2,01%), methionine (1,58%), cystine (1,30%), leucine (7,01%), valine (6,20), dan asam glutamic (9,38%) setara dengan turi, lamtoro dan gamal; produksi protein kasar sebesar 15 ton/thn. Gulma ini memiliki keseimbangan asam amino yang baik untuk ternak monogastrik. Palatabilitas lebih baik dari gamal, dan suplementasi dalam ransum mencapai 30% mampu meningkatkan konsumsi serta pertumbuhan ternak kambing.
Chromolaena odorata merupakan gulma yang sangat berpotensi sebagai hijauan makanan ternak karena ketersediaannya berlimpah sepanjang tahun. Chromolaena odorata memiliki beberapa keunggulan seperti kandungan protein tinggi, memiliki asam amino seimbang serta palatabilitas lebih baik dari pada gamal. Namun memiliki beberapa kelemahan (mengandung zat antinutrisi seperti haemagglutinnin, oxalate, phytic acid dan saponin).
  7. Fimbristylis littoralis Gaudich
Kingdom          : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Poales
Famili              : Cyperaceae
Genus              : Fimbristylis
Spesies            : Fimbristylis littoralis Gaudich

Gambar 7. Fimbristylis littoralis  Gaudich
Manfaat dari Gulma Fimbristylis littoralis Gaudich ialah dapat dijadikan sebagai bahan/pakan ternak, juga dapat berfungsi sebagai over crop atau tumbuhan penutup yang bernilai positif terhadap pencegahan atau antisipasi banjir atau degradasi suatu lahan. Manfaat lain dari gulma ini adalah dapat dijadikan sebagai kerajinan tangan seperti tikar. Hal ini tentu saja memberikan dampak positif dan juga menambah nilai tambah dari gulma tersebut agar lebih bermanfaat.
8. Brachiaria mutica
Klasifikasi ilmiah dari Brachiaria mutica
Kingdom       :  Plantae
Divisio         :  Spermatophyta
Subdivisio    :  
Angiospermae
Kelas            :  Monocotyledoneae
Ordo             :  Gramineae
Famili          :  Graminales
Genus           :  Brachiaria
Spesies          :  Brachiaria mutica
Gamabar 8. Brachiaria mutica

Brachiaria sudah luas pemanfaatannya baik di tingkat penelitian maupun peternak. Pemanfaatannya pun tidak terbatas kepada penggunaanya sebagai hijauan pakan ternak. Siregar (1982) melaporkan bahwa Brachiaria merupakan spesies rumput yang efektif dalam mengatasi erosi tanah. Selanjutnya Siregar dan Djajanegara (1981) mengatakan bahwa Brachiaria mutica yang ditanam setelah pembabatan alang-alang diikuti pemotongan ”improved” pasture, yang selanjutnya dapat dimanfaatkan oleh ternak. Begitupun Haryanto (1982), melaporkan Brachiaria decumbens (Bede) yang ditanam dengan pemupukan sebanyak 1800 kg/ha/tahun dapat menekan pertumbuhan alang-alang.

9. Lamtoro
Lamtoro ditanam sebagai peneduh tanaman kopi, penghasil kayu bakar, serta sumber pakan ternak yang lekas tumbuh.
Kingdom: Plantae
Divisio   : Magnoliophyta
Kelas      : Magnoliopsida
Ordo      : Fabales
Famili    :  Fabaceae
Genus    :  Leucaena
Spesies  :  L. leucocephala

 
Gambar 9. L. leucocephala
Lamtoro telah dimanfaatkan sebagai pohon peneduh, pencegah erosi, sumber kayu bakar dan pakan ternak. Lamtoro merupakan pakan ternak dan sumber protein yang baik, khususnya bagi ruminansia. Daun-daun ini memiliki tingkat ketercernaan 60 hingga 70% pada ruminansia, tertinggi di antara jenis-jenis polong-polongan dan hijauan pakan ternak tropis lainnya. ernak sapi dan kambing menghasilkan pertambahan bobot yang baik dengan komposisi hijauan pakan berupa campuran rumput dan 20—30% lamtoro.[13] Meskipun semua ternak menyukai lamtoro, akan tetapi kandungan yang tinggi dari mimosin dapat menyebabkan kerontokan rambut pada ternak non-ruminansia, seperti kuda dan babi,[10] yang biasanya diberikan dalam bentuk segar.




10. Pennisetum purpureum                             11. Axonopus compressus
Gulma dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan bagi makanan ternak. Misalnya jenis Pennisetum purpureum, Axonopus compressus, Panicum maximum dan Cynodon dactylon.

12. Panicum maximum
Daun alang-alang yang masih muda dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak ruminansia, sebagai tambahan pakan hijauan, walaupun pemberiannya tidak banyak namun pemanfaatannya cukup baik dan bisa diterima oleh masyarakat. Selain itu,
tanaman alang-alang dapat digunakan sebagai obat tradisional ataupun herbal, dan juga dapat juga dikonsumsi oleh manusia, tentunya dengan produk alang-alang (Imperata cylindrica)  yang telah diolah baik olahan rumah maupun industri.
Beberapa hijauan atau tanaman pakan kuda  subtropik yang mempunyai kualitas baik, yangtelah dikenal golongan rumput: Bahia (Paspalum notatum Flügge), Bermuda (Cynodon dactylon (L.) Pers.), Digitaria (Digitaria decumben Stent), Ryegrass (Lolium perenne L.), Pearlmillet (Pennisetum americanum (L.) Leeke); golongan biji-bijian: Rye (Lolium multiflorum Lam.), Wheat (Agropyron sp.) Oats (Avena sp), Triticale: dan legum: Rhizome peanut (Arachis sp), Alfalfa
(Medicago sativa L), Alyceclover (Alysicarpus vaginalis), Crimson (Trifolium incarnatum L.),Redclover (Trifolium pratense) (Chambliss dan Jhonson, 2002) dan masih banyak yang lainnya seperti rumput Matua yang sangat baikpada saat kehamilan dan masa laktasi (Guay et al., 2002). Gulma tanaman pertanian yang sering diberikan sebagai pakan ternak diantaranya adalah Commolina sp, Portulaca sp, Boehavia sp, Euphorbia hirta dan Cyperus rotundus.




























BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa gulma memiliki dampak positif selain diianggap sebagai tanaman yang tidak diinginkan karena tumbuh di berbagai tanaman budidaya yang dapat menimbulkan kerugian, juga dapat menjadi bahan pakan yang dapat meningkatkan nilai ekonomis ternak tersebut dalam hal ini peningkaan berat badan yag dikarenakan kandungan yang terdapat pada jenis gulma tersebut misalnya kandungan protein cukup tinggi.
3.2 Saran
            Saran kami pada makalah ini yaitu apabila dalam uraian mengenai judul yang telah dipaparkan terdapat kekeliruan maka diharapkan kritik dan sarannya.
















DAFTAR PUSTAKA
Buletin Teknik Pertanian. 2008. Teknik identifikasi jenis gulma dominan dan status ketersedlaan haranitrogen, fosfor, dan kalium beberapa jenis gulmadi lahan rawa lebak haryatun. Vol. 13 No. 1.

Mulik, Marthen L., 2007.pemanfaatan semak bunga putih (Chromolena odorata) untuk peningkatan produksi tanaman dan ternak. Fakultas pertenakan universitas Nusa cendana,kupang. NTT.

Sutaryono, Y.A. 2005a. Strategi penyediaan Pakan Hijauan pada Peternakan sapi rakyat di lahan kering Nusa Tenggara Barat. Prosiding Seminar Nasional Peternakan. FK8PT Dikti. Kupang.

Yasin, H. G., M. Yahya, M.S., Pandang dan Subandi. 1993.  Sistem Pertanaman lorong sebagai penghasil pakan ternak pada lahan krisis bergelombang. Penelitian usahatani Balittan maros. Ujung Pandang Hal. 22 - 27
Yulia Azmia Fitri.2013. Kirinyuh (Chromolaena odorata) Gulma dengan banyak potensi manfaat. http://manfaatgulma.blogspot.com. Senin, 27 Mei 2013. (Diakses tanggal 28 September 2014).



1 komentar:

  1. A gambling den in your house - CBS News
    Betting on sports and betting is a hobby for people who love to 온카 A gambler from 바카라 배팅 법 California 라스 벳 has a gambling problem, police 강원 랜드 칩걸 say. 실시간바카라

    BalasHapus