TUGAS MAKALAH
ILMU GULMA DAN PENGELOLAHANNYA
“Pengelolahan
Gulma Sebagai Obat Tradisional”
OLEH
:
MUHAMMAD
FAHYU SANJAYA D1B1 12 025
LA
ARIS D1B1
12 019
MUSRIAMIN D1B1 12
023
MAHYUDI D1B1
12 027
MUHAIMIN
IMBU D1B1 12
003
FITRAH
AULIA D1B1
12 031
ILAN
UGE D1B1
12 013
IRFAN
RISALDI
DIBI 12 085
Dosen Pembimbing:
Dr. Halim,
SP., MP.
Nip.
19731028 200312 1 001
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
2014
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dewasa
ini masyarakat selalu mengartikan gulma sebagai tumbuhan liar, tumbuhan
pengganggu dan tumbuhan yang tidak dikehendaki serta merugikan. Namun, pada
dasarnya, semua tumbuhan yang ada di muka bumi pasti berguna dan mempunyai
manfaat, karena Sang Pencipta menciptakan semua yang ada di muka bumi ini
tidaklah sia-sia. Pada awal peradaban manusia, semua tumbuhan yang ada
dimuka bumi tumbuh secara liar. Hanya dengan seiring berjalannya waktu dan
desakan pemenuhan kebutuhan manusia saja, manusia mulai mengambil tumbuhan dari
kehidupan liar kemudian memasukkannya ke dalam lingkungan sehari-hari sehingga
munculah istilah tumbuhan, tanaman, dan gulma. Pengertian gulma di masyarakat
sangatlah relatif dan temporer yang memiliki arti yaitu setiap masyarakat
memiliki pandangan yang berbeda terhadap suatu tumbuhan dalam waktu yang sama. Gulma meskipun mempunyai sifat-sifat
negatif yang merugikan ternyata juga memberikan pengaruh yang menguntungkan
bagi manusia, terutama bila kepentingan manusia tersebut bersifat subjektif.
Pengaruh langsung yang menguntungkan dapat dirasakan manusia dengan cara
memanfaatkan gulma.
Selama ini kita menyangka bahwa gulma atau
rumput-rumputan liar yang hidup di pekarangan, sawah, kebun, taman, perkebunan
itu dianggap sebagai tanaman yang tidak berguna, dan cenderung merugikan
apalagi jika tumbuh diantara tanaman hortikultura dan tanaman lain yang
dibudidayakan. Tapi tahukah dan terpikirkah oleh anda jika gulma ternyata
mempunyai banyak khasiat bagi kesehatan yang belum pernah kita ketahui, Tuhan
menciptakan segala sesuatu di muka bumi ini pasti ada tujuan dan memberikan
manfaat. Hanya saja kita yang tidak tahu manfaat apa yang ada dibalik sesuatu
(tanaman dan tumbuhan) ciptaanNYA yang mungkin keberadaannya hanya kita pandang
sebelah mata dan bahkan berusaha untuk menghilangkannya. Bagi petani dan
pengusaha pertanian, gulma/tumbuhan liar jelas akan merugikan karena bisa
menurunkan hasil dari tanaman produksi. Bagi hobiis dan ahli taman, gulma akan
merusak nilai keindahan atau pemandangan. Tetapi bukan tidak mungkin jika di
suatu hari tumbuhan tersebut menjadi tanaman yang dibudidayakan dan akan
menjadi barang langka yang sangat sulit dicari untuk dijadikan sebagai
obat-obatan ketika bahan kimia sudah tidak mampu lagi mengobati berbagai jenis
penyakit. Berdasarkan pemahaman ini mendorong terciptanya makalah “Pengelolahan Gulma Sebagai Obat Tradisional”
yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai tumbuhan gulma yang dapat
dimanfaaatkan untuk kesehatan manusia dan sebagai obat alternatife selain obat
berbahan kimia.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dihadapi pada
makalah ini ialah jenis gulma apa saja yang dapat dijadikan obat tradisional
serta khasiatnya bagi kesehatan manusia.
C.
Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu agar
pembaca dapat mengetahui jenis-jenis gulma yang dapat bermanfaat bagi kesehatan
manusia.
II.
PEMBAHASAN
1.
Jenis-Jenis
Gulma Yang Dapat Dimanfaatkan Bagi Kesehatan
A.
Meniran
Morfologi
Meniran : Batang , berbentuk bulat berbatang basah dengan tinggi kurang dari 50
cm. Daun : Mempunyai daun yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri
dari daun majemuk yang mempunyai ukuran kecil dan berbentuk lonjong. Bunga,
terdapat pada ketiak daun menghadap kearah bawah. Syarat Tumbuh, meniran
tumbuhan yang berasal dari daerah tropis dan tumbuh liar di Hutan-hutan,
ladang-ladang, Kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah, pada umumnya tidak
dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh subur
ditempat yang lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas
permukaan laut. Meniran mengandung filantin, hipofilantin, kalium, damar dan
tannin. Filantin dan hipofilantin berkhasiat melindungi sel hati dan zat toksik
(hepatoprotektor). Meniran berkhasiat membersihkan hati/ sakit kuning
(liver),ayan, pereda demam, peluruh kencing, peluruh dahak, peluruh
haid,disentri, mengobati jerawat dan menambah nafsu makan.
B.
Rumput Teki (Cyperus rotundus)
Tanaman
ini tarmasuk dalam family Cyperaceae. Rumput teki merupakan rumput semu
menahun, tingginya 10-95 cm. Batang rumputnya berbentuk segitiga dan tajam.
Daunnya berjumlah 4-10 helai yang terkumpul pada pangkal batang. Akar dengan
pelepah daunnya tertutup tanah. Helaian daun berbentuk pita bersilang sejajar.
Permukaan atas berwarna hijau mengilat dengan panjang daun 10-30 cm dan lebar
3-6 cm. Tanaman ini tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari
sinar matahari, seperti di tanah kosong, tegalan, lapangan rumput, pinggir
jalan, atau di lahan pertanian, dan tumbuh sebagai gulma yang susah diberantas.
Menurut Ir. Heru, bagian rumput teki yang bisa digunakan adalah umbinya yang
mengandung alkaloid, flavonoid, sineol, pinen, siperon, rotunal, siperenon, dan
siperol. Sifat kimiawi dan efek farmakologis rumput teki adalah rasa pedas,
sedikit pahit, dan manis, berkhasiat menormalkan siklus haid, menghilangkan
rasa sakit (analgesik) dan sebagai penenang (sedatif). Dalam TCM, tambah Retno,
rumput teki masuk meridian hati dan san ciao. Dalam konsep TCM, rimpang teki
punya sifat mendinginkan. Secara empiris, teki telah lama digunakan masyarakat
Cina dan India sebagai obat peluruh haid. Sebuah situs kesehatan menyebutkan,
penelitian di Cina menemukan bahwa secara tunggai maupun kombinasi, 6-9 gram
rimpang teki bisa membantu meringankan ketidakteraturan siklus haid serta
meringankan sindrom pramenstruasi (PMS). Rimpang teki juga sering dipakai untuk
meningkatkan nafsu makan, meredakan demam, dan meringankan penyakit hati. Di
India digunakan sebagai produk perawatan rambut dan kulit. Kandungan minyak
atsirinya digunakan sebagai parfum.
C.
Bandotan
(Ageratum conyzoides)
Bandotan
(Ageratum conyzoides) adalah sejenis gulma pertanian anggota suku Asteraceae.
Terna semusim ini berasal dari Amerika tropis, khususnya Brazil, akan tetapi
telah lama masuk dan meliar di wilayah Nusantara. Disebut juga sebagai
babandotan atau babadotan (Sd.); wedusan (Jw.); dus-bedusan (Md.); serta
Billygoat-weed, Goatweed, Chick weed, atau Whiteweed dalam bahasa Inggris,
tumbuhan ini mendapatkan namanya karena bau yang dikeluarkannya menyerupai bau
kambing. Terna berbau keras, berbatang tegak atau berbaring, berakar pada
bagian yang menyentuh tanah, batang gilig dan berambut jarang, sering
bercabang-cabang, dengan satu atau banyak kuntum bunga majemuk yang terletak di
ujung, tinggi hingga 120 cm. Daun-daun bertangkai, 0,5–5 cm, terletak berseling
atau berhadapan, terutama yang letaknya di bagian bawah. Helaian daun bundar
telur hingga menyerupai belah ketupat, 2–10 × 0,5–5 cm; dengan pangkal
agak-agak seperti jantung, membulat atau meruncing; dan ujung tumpul atau
meruncing; bertepi beringgit atau bergerigi; kedua permukaannya berambut
panjang, dengan kelenjar di sisi bawah. Bunga-bunga dengan kelamin yang sama
berkumpul dalam bongkol rata-atas, yang selanjutnya (3 bongkol atau lebih)
terkumpul dalam malai rata terminal. Bongkol 6–8 mm panjangnya, berisi 60–70
individu bunga, di ujung tangkai yang berambut, dengan 2–3 lingkaran daun
pembalut yang lonjong seperti sudip yang meruncing. Mahkota dengan tabung
sempit, putih atau ungu. Buah kurung (achenium) bersegi-5, panjang lk. 2 mm;
berambut sisik 5, putih.
Tumbuhan
ini menyebar luas di seluruh wilayah tropika, bahkan hingga subtropika.
Didatangkan ke Jawa sebelum 1860, kini gulma ini telah menyebar luas di
Indonesia. Bandotan sering ditemukan sebagai tumbuhan pengganggu di sawah-sawah
yang mengering, ladang, pekarangan, tepi jalan, tanggul, tepi air, dan wilayah
bersemak belukar. Ditemukan hingga ketinggian 3.000 m, terna ini berbunga
sepanjang tahun dan dapat menghasilkan hingga 40.000 biji per individu
tumbuhan. Karenanya, gulma ini dirasakan cukup mengganggu di perkebunan. Di
luar Indonesia, bandotan juga dikenal sebagai gulma yang menjengkelkan di
Afrika, Asia Tenggara, Australia, serta di Amerika Serikat.
Manfaat
babadotan dikenal luas sebagai obat luka. Menurut Heyne, daun tumbuhan ini
diremas-remas, dicampur dengan kapur, dioleskan pada luka yang masih segar.
Rebusan dari daun juga digunakan untuk obat sakit dada, sementara ekstrak
daunnya untuk obat mata yang panas. Akar yang ditumbuk dioleskan ke badan untuk
obat demam; ekstraknya dapat diminum. Meski demikian, tumbuhan ini juga
memiliki daya racun. Di Barat, bandotan juga dimanfaatkan sebagai insektisida
dan nematisida. Sementara, penelitian lain menemukan bahwa bandotan dapat
menyebabkan luka-luka pada hati dan menumbuhkan tumor. Tumbuhan ini mengandung
alkaloid pirolizidina.
D.
Patikan Kebo (Euphorbia hirta)
Terna,
tegak atau memanjat, tinggi lebih kurang 20 cm, batang berambut, percabangan
selalu keluar dan pangkal batang dan tumbuh ke atas, warna merah atau keunguan.
Daun berbentuk jonong meruncing sampai tumpul, tepi daun bergerigi. Perbungaan
bentuk bola keluar dan ketiak daun bergagang pendek, berwarna dadu atau merah
kecoklatan. Bunga mempunyai susunan satu bunga betina dikelilingi oleh lima
bunga yang masing-masing terdiri atas empat bunga jantan. Patikan kebo
mempunyai sifat anti inflamasi (anti radang), diuretic (peluruh kencing) dan
anti pruritic (menghilangkan gatal). Kandungan kimiawi yang sudah diketahui
dari patikan kebo antara lain, taraxerol, friedlin, betha amyrin,
betasitosterol, beta eufol, euforbol, triterpenoid, tirukalol, eufosterol,
hentriacontane, flavonoid, tanin, elagic acid. Dan berdasarkan catatan hasil
penelitian dan pengalaman di berbagai daerah dan penyakit negara, tanaman ini
dapat mengobati disentri, melancarkan kencing, mengobati asbes paru, bronchitis
kronis, asbes payudara, typus abdomenalis, radang ginjal, radang tenggorokan,
astma, dan radang kelenjar susu atau payudara bengkak.
E.
Putri Malu (Mimosa pudica)
Putri malu atau
Mimosa pudica adalah perdu pendek anggota suku polong-polongan yang mudah
dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/”layu” dengan
sendirinya saat disentuh. Walaupun sejumlah anggota polong-polongan dapat
melakukan hal yang sama, putri malu bereaksi lebih cepat daripada jenis
lainnya. Kelayuan ini bersifat sementara karena setelah beberapa menit
keadaannya akan pulih seperti semula. Tumbuhan ini memiliki banyak sekali nama
lain sesuai sifatnya tersebut, seperti makahiya (Filipina, berarti “malu”),
mori vivi (Hindia Barat), nidikumba (Sinhala, berarti “tidur”), mate-loi
(Tonga, berarti “pura-pura mati”) . Namanya dalam bahasa Cina berarti “rumput
pemalu”. Kata pudica sendiri dalam bahasa Latin berarti “malu” atau
“menciut”.Keunikan dari tanaman ini adalah bila daunnya disentuh, ditiup, atau
dipanaskan akan segera “menutup”. Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan
tekanan turgor pada tulang daun. Rangsang tersebut juga bisa dirasakan daun
lain yang tidak ikut tersentuh. Gerak ini disebut seismonasti, yang walaupun
dipengaruhi rangsang sentuhan (tigmonasti), sebagai contoh, gerakan tigmonasti
daun putri malu tidak peduli darimana arah datangnya sentuhan. Tanaman ini juga
menguncup saat matahari terbenam dan merekah kembali setelah matahari terbit.
Tumbuhan
semak berduri Putri Malu (Mimosa Pudica) ini memiliki sifat manis dan agak
dingin, hingga disebut putri pemalu. Sifat dari Putri Malu atau Mimosa Pudica
yang pemalu ternyata mempunyai beberapa manfaat dan Khasiat untuk kesehatan,
seperti : peluruh dahak, anti batuk, penurun panas anti radang, peluruh air
seni, mengobati gangguan/sulit tidur (insomnia) dll.
F. Krokot (Portulaca
quadrifida L.)
Tanaman
krokot atau portulaka termasuk genus/marga Portulaca dari suku Portulaceae. Terdapat
sekitar 40-100 spesies (2 diantaranya adalah Portulaca oleracea dan Portulaca
grandiflora) yang ditemukan di daerah tropis dan daerah bermusim empat.
Tanaman ini bersifat sukulen dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran
tinggi. Bila tumbuh disela tanaman utama yang diusahakan, tanaman krokot ini
menjadi bagian dari gulma. Tanaman krokot berdasarkan kemanfaatannya dapat
digunakan sebagai tanaman yang dapat dimakan (edible plant),
beberapa orang menggunakan sebagai obat herbal dan beberapa jenis karena
keindahan bunganya digunakan sebagai elemen taman. Krokot tumbuh liar
ditempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari. Tanaman ini diperkirakan
berasal dari daratan Amerika tropis di Brazil yang dapat tumbuh dari dataran
rendah sampai ketinggian 1.800 m dpl. Batang krokot berbentuk bulat yang tumbuh
tegak atau sebagian/seluruhnya terletak di atas tanah tanpa mengeluarkan akar.
Batangnya berwana cokelat keunguan dengan panjang 10-50 cm. Daunnya tunggal,
tebal berdaging, datar dan letaknya berhadapan atau tersebar. Tangkainya pendek
berbentuk bulat telur sungsang, bagian ujungnya bulat melekuk ke dalam. Pangkal
batangnya membaji dengan tepi rata, panjangnya 1-4 cm dan lebar 5-14 mm. Warna
permukaan atas daun hijau tua, permukaan bawahnya merah tua. Bunganya
berkelompok 2-6 buah yang keluar dari ujung percabangan. Mahkota daunnya
berjumlah lima buah, berwarna kuning dan kecil-kecil.bunga ini akan mekar pada
pagi hari antara pukul 8.00-11.00 siang dan layu menjelang sore. Buahnya
berbentuk kotak, bijinya banyak dengan warna hitam cokelat mengkilap. Tanaman
ini dapat diperbanyak dengan biji.
Tanaman
ini dapat menyembuhkan penyakit, antara lain :· Disenteri, diare akut· Radang
akut usus buntu (appendicitis acuta)· Radang payudara ( mastitis)· Wasir
berdarah (Hemorrhoidal bleeding)· Badan sakit dan pegal (Rheumatism)· Keputihan
· Gangguan sistim saluran kencing· Sakit kuning (Hepatitis)· Cacingan dan sesak
napas (biji dan buahnya) . Krokot diyakini dapat menurunkan panas,
menghilangkan rasa sakit, peluruh kencing, antitoksin, penenang, menurunkan
gula darah, anti skorbut (karena kekurangan vitamin c), menguatkan jantung,
menghilangkan bengkak, dan melancarkan aliran darah.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumbuhan gulma sangat banyak
manfaatnya apabila dikaji dari segi kandungannya, banyak tumbuhan gulma yang
dapat dimanfaatkan menjadi obat tradisional yang baik untuk penyembuhan
kesehatan. Dari sekian banyak tanaman gulma yang dapat dimanfaatkan menjadi
obat tradisional ialah antara lain Meniran, Rumput Teki (Cyperus rotundus), Bandotan (Ageratum
conyzoides), Patikan Kebo (Euphorbia
hirta), Putri Malu (Mimosa pudica)
dan Krokot (Portulaca quadrifida L.).
B. Saran
Kita
sebaiknya memakai obat-obat tradisional untuk kesehatan kita dan juga
tidak ada efek sampingnya, karena tidak menggunakan bahan kimia, dan kita
bisa membuat obat tradisional itu sendiri dirumah. Oleh karena itu kita harus
mengkonsumsi obat-obat tradisional dan kita harus menjaga tubuh kita dengan
cara mandi yang bersih dan makan-makanan yang baik bagi kesehatan kita agar terhindar
dari berbagai banyak penyakit.
DAFTAR
PUSTAKA
Adrienne, Shelly Alicia.Akibat Stres, Daya Tahan Tubuh Menurun.
http://shellyalicia.blogspot.com/2011/10/akibat-stres-daya-tahan-tubuh menurun. html.
Diakses 27 Oktober 2014.15:17.
Balai Pengkajian..................Mengenal Buah Matoa Lebih Dekat. http://papuabarat.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view article&id=2:mengenal-buah-matoa-lebih-dekat&catid=4:info-aktual&Itemid=5. Diakses 27 Oktober 2014.15:17.
Darmo, Mbah.Daya
Tahan Tubuh Melemah? http://pranaindonesia.wordpress.com/artikel/daya-tahan-tubuh-melemah/. Diakses 27 Oktober 2014.15:17.
Fri, Hembing. Meningkatkan
Daya Tahan Tubuh dengan Pola Hidup Sehat. http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Hembing&y=cybermed%7C0%7C0%7C8%7C92. Diakses 27 Oktober 2014.15:17.
Hapsari, Deani Sekar.Buah
Matoa, Manis Legit Kaya Manfaat. http://food.detik.com/read/2012/07/20/172159/1970904/297/buah-matoa-manis-legit-kaya-manfaat.
Diakses 27 Oktober 2014.15:17.
http://www.eocommunity.com/Gulma-Tumbuhan-Liar-Yang-Ada-Manfaatnya.
Karpetitem.Obat
Peningkat Sistem Imun. http://kamissore.blogspot.com/2009/04/obat-peningkat-sistem-imun.html.
Diakses 27 Oktober 2014.15:17.
Pria.Matoa, si Buah
Langka Sumber Vitamin E. http://pria-artikelkesehatan.blogspot.com/2012/11/matoa-si-buah-langka-sumber-vitamin-e.html.
Diakses 27 Oktober 2014.15:17.
Putri, Trica.Cara
Meningkatkan Daya Tahan Tubuh. http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/12/19/cara-meningkatkan-daya-tahan-tubuh-517925.html.
Diakses 27 Oktober 2014.15:17.
Shahnadz,Nida.Daya
Tahan Tubuh (Endurance). http://nidashahnadz13.blogspot.com/2012/11/daya-tahan-tubuh.html.
diakses Diakses 27 Oktober 2014.15:17.
LAMPIRAN
Gambar. Krokot
TULISAN YANG SANGAT BERMANFAAT...
BalasHapus